Selasa, 09 Maret 2010

Mas Darminto, Planet Humor dan Komedikus Erektus

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Ciumlah Romeo ! Italia terkenal dengan penduduknya yang berdarah panas.

Saya pernah mengalami suasana panas itu ketika menonton drama Romeo dan Juliet yang dipentaskan di sebuah teater di Verona.

“Cium aku Romeo, dan aku akan pulang,” desis Juliet di panggung.
“Tidak, Juliet,” balas Romeo.
“Cium, cium aku Romeo dan aku akan pulang.”
“Aku tidak bisa, Juliet !”
“Oh, Romeo ciumlah aku Romeo dan aku akan pulang.”

Tiba-tiba dari arah penonton terdengar teriakan keras : “Cium dia, Romeo. Ayo cium saja, Romeo, dan sesudah itu kita semua akan pulang !”

Lelucon itu dimuat di halaman “Jenakarta,” pada harian Jayakarta, Kamis Pon, 14 Juli 1988. Redaktur halaman koran yang melulu berisi lelucon teks dan kartun tersebut adalah Darminto M Sudarmo. Saya yang mengirimkannya. Mas Darminto pula yang menyerahkan honor ketika saya menagihnya, di kawasan Jl. Otto Iskandardinata III, Jakarta.

Saat itu kita sama-sama tinggal di Jakarta. Saat menagih honor, sering saya ketemu dengan kartunis Martono Loekito. Dia dan Mas Dar lebih akrab dengan adik saya Basnendar Heriprilosadoso, karena sama-sama kartunis. Sedang saya tidak bisa menggambar, apalagi mengkartun.

Saat mengirimkan lelucon itu saya menggunakan inisial “BH” dan kadang “bhfs.” Kepanjangan dari inisial terakhir ini adalah “bambang haryanto features syndicate.” Tak tahu ide dari mana, kiranya saya pernah mengobrol sama Mas Dar tentang pembentukan sindikat itu.

Bermimpi bisa mensinergikan antara penulis dan kartunis, lalu meniru kiprah Charles M Schulz dengan “Snoopy”-nya, di mana sindikat itu bisa memasuk beragam filler, baik kartun atau pun lelucon, ke pelbagai media massa. Ketika Mas Darminto menjadi pemimpin redaksi Majalah Humor, berkantor di Palmerah, saya juga pernah mengirimkan lelucon seputar dunia hukum.

Yang rada aneh, mungkin karena lingkar edar planet kita “tertakdir” (?) berbeda, membuat planetnya Mas Darminto (salah satu bukunya terpajang di atas) dan planet saya, walau pun sama-sama punya nomor polisi bertanda humor, jarang terjadi encounter, pertemuan, antara keduanya.

Lucu juga. Mungkin ini tanda kebesaran humor, di mana galaksinya betapa amat luas, sehingga setiap insan jenaka yang memiliki aspirasi humor baginya masih selalu tersedia kapling tak terbatas untuk berkiprah. Untuk memberi. Untuk berprestasi. Juga untuk menggaruk rejeki.

Syukurlah, berkat jasa Internet, kini kita bisa mendekatkan garis edar planet-planet humor kita tersebut. Bahkan khusus untuk buku saya, Komedikus Erektus, Mas Darminto telah berbaik hati menyumbangkan advance praise sebagai berikut :

“Membaca hampir semua tulisan Bambang Haryanto di blog Komedikus Erektus, saya merasakan ada sesuatu yang menyelinap bersijingkat bukan saja ke otak saya, tetapi juga ke rasa, ke hati, ke pori-pori, bahkan ke pembuluh darah. Sesuatu itu seperti mendesak-desak, mencubit-cubit, kadang bahkan menggaruk-garuk perasaan intelektual saya. Sesuatu itu apa sebenarnya, saya tidak tahu pasti; yang jelas, ia begitu rewel, mengajuk-ajuk, mengulik-ulik, lalu saya tergiring untuk duduk termenung-menung, terbengong-bengong dan seringkali bahkan tidak mampu melakukan apa-apa karena pengaruh “sihir”-nya.

Ya, sihir itu! Terjadi karena tuturan bahasanya yang elok, lincah, segar bahkan “baik dan benar” menurut kaidah perbahasaan. Menyentak dan bikin cingak karena akurasinya yang ampuh. Mencengangkan krena gagasan dan wawasannya sanggup menembus batas ruang, waktu dan hegemoni disiplin ilmu. Akhirnya saya pun “terkapar”, klepek-klepek, sebagai sesama penggemar humor, saya memperoleh banyak nuansa dari pikiran-pikiran unik seorang sahabat yang langka ini.

Intinya.... selain luas dan beraneka ragam, Anda juga akan memperoleh manfaat yang khas dalam hal seni humor. Khususnya lagi seni memupuk rasa humor dalam diri dan seni melihat berbagai peristiwa dari sudut pandang humor. Anda akan kaget sendiri setelah membuktikannya. Saya selalu berdebar-debar menunggu tulisan-tulisan dia berikutnya....tentu Anda, juga, kan?

(Darminto M Sudarmo, centeng di http://www.facebook.com/l/31726 ; www.kolomhumor.com dan peminat seni humor).


Semoga saja kepala saya tidak terkena sakit hidrocefalus.
Terima kasih, Mas Darminto.
Sukses selalu.


Wonogiri, 9 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar